Wali Kota Jaktim Buka Festival Golok Cakung Harmoni
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, membuka Festival Golok Cakung Harmoni di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Jalan Raya Pulo Gebang, RW 03, Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Sabtu (6/8).
Sebuah warisan budaya yang harus dilestarikan
Kegiatan yang digagas Sanggar Bedok Latih ini menampilkan parade pencak silat kolosal dari sekitar 100 perguruan pencak silat di Jakarta. Kemudian, atraksi bela diri tangan kosong dan penggunaan golok, clurit, trisula hingga toya.
Dicatat Sebagai Warisan Budaya, Warga Komit Jaga Eksitensi Golok CakungTak hanya itu, festival juga dimeriahkan dengan bazar usaha kecil menengah (UKM) yang diikuti oleh 14 Jakpreneur binaan Sudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Timur.
Yang menarik, sejumlah golok peninggalan nenek moyang yang berusia sekitar 300 hingga 700 tahun juga dipamerkan di sana. Festival ini sangat menarik perhatian pengunjung, yang ingin melihat lebih dekat dengan golok bersejarah tersebut.
Anwar mengatakan, ini merupakan salah satu nilai sejarah yang sangat tinggi dan harus dihargai, dipelajari dan diketoktularkan pada yang lain. khususnya para generasi muda.
"Mari kita lestarikan dan kembangkan agar generasi muda mencintai sejarah dan budayanya dengan cara seperti ini (Festival Golok Cakung,red). Kegiatan ini sangat positif dan baik untuk masyarakat," papar Anwar.
Sementara, Ketua Sanggar Bedok Latih, Agus Sahadat menjelaskan, saat ini di wilayah Cakung terdapat tujuh Golok Cakung yang sudah dicatat sebagai benda bersejarah warisan budaya bangsa, sesuai Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 91/2022 tentang Penetapan Golok Cakung I-VII sebagai Benda Cagar Budaya.
Disebutkan, Golok Cakung merupakan salah satu senjata tradisional yang memiliki nilai budaya sebagai simbol perjuangan bangsa Indonesia, terutama etnis Betawi dalam melawan penjajahan.
"Kita ingin agar masyarakat lebih mengenal Golok Cakung. Sebuah warisan budaya yang harus dilestarikan. Apalagi Golok Cakung ini sudah ditetapkan sebagai benda Cagar Budaya yang ada di Jakarta," kata Agus.
Menurutnya, Golok Cakung yang dipamerkan ini sangat unik, karena dibuat dengan kandungan batu meteor, uranium, titanium dan besi yang tidak terdapat di golok-golok lainnya. Ini terlihat dari hasil laboratorium di Balai Konservasi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Gagang golok ini juga bervariasi bahannya. Ada yang terbuat dari kayu Nogosari dan tanduk k
erbau bule dan tanduk kijang. Ciri khas bentuknya adalah menyerupai kaki Kijang. Panjang golok rata-rata sekitar 40 sentimeter."Festival ini berlangsung hingga malam nanti," tandasnya.